Kenapa Pada Saat Kita Membuat Mi Instan, Lalu Di Makan Habis Itu Terasa Lapar Lagi. "Mari Kita Mempelajari Bagaimana Orang Mengkonsumsi Mi Instan Cepat Lapar lagi Juga Teori Apa Saja Yang Diketahui Dari Sini"

 


Mi instan adalah makanan yang sangat populer karena praktis, murah, dan rasanya enak. Banyak orang menjadikannya solusi cepat saat lapar atau tidak sempat memasak. Namun, banyak juga yang merasakan bahwa setelah makan mi instan sampai habis, rasa lapar justru cepat muncul kembali, bahkan dalam waktu 1 sampai 2 jam saja.

Kandungan Utama Mi Instan

Mi instan didominasi oleh tiga komponen seperti :

Kandungan Fungsi Karbohidrat olahan (tepung terigu) sumber energi,

 Cepaat lembah menambah rasa gurih  dan kalori natrium (garam) Penguat rasa.

mi instan juga sangat rendah dalam hal misalkan :

Protein,

Serat,

Vitamin dan mineral alami.

Padahal tiga zat itulah yang membuat rasa kenyang bertahan lama.

Karbohidrat Olahan Cepat Dicerna

Mi instan terbuat dari tepung terigu yang sangat halus dan sudah diproses. Ini menyebabkan seperti :

Mudah dicerna → cepat diserap tubuh,

Gula darah naik cepat → insulin naik → gula darah turun cepat,

Saat gula darah turun → otak memicu rasa lapar. Ini disebut efek "spike & crash" gula darah. Akibat dari efek pada tubuh bisa cepat kehabisan energi dan memicu rasa lapar lagi,

Rendah Serat → Perut Tidak Bertahan Lama Penuh. Serat berfungsi untuk memperlambat pencernaan, membuat makanan bertahan lebih lama di lambung, dan memberi sinyal kenyang ke otak. Mi instan hampir tidak mengandung serat, sehingga misalkan :

Cepat keluar dari lambung,

Tidak menahan rasa kenyang,

Perut terasa kosong lebih cepat,

Protein Sedikit → Hormon Kenyang Tidak Terstimulasi. Protein memicu hormon kenyang seperti :

Peptida YY,

GLP-1,

Mi instan hanya mengandung  Lebih 6 sampai 8 gram protein per porsi (bahkan kadang kurang), jauh lebih kecil dibandingkan kebutuhan ideal. Tanpa protein cukup seperti :

Otak tidak mendapat sinyal “cukup makan”,

Rasa kenyang cepat hilang.

Natrium Tinggi Bisa Menyebabkan “Lapar Palsu”

Mi instan tinggi natrium (garam). Garam membuat seperti :

Tubuh haus,

Mulut terasa kering,

Sensasi tubuh yang mirip lapar,

Kadang yang dirasakan bukan lapar energi, tapi haus atau ketidakseimbangan cairan, namun otak menafsirkannya sebagai lapar.

Faktor Psikologis Dan Kebiasaan Mi instan

Sangat enak (kombinasi garam, lemak, karbohidrat).

Merangsang sistem dopamin (reward di otak).

Bisa membuat keinginan makan berulang muncul cepat.

Ini membuat kita ingin makan lagi walau energi tubuh belum benar benar habis.

Mi instan membuat cepat lapar lagi karena Adanya karbohidrat cepat dicerna → gula darah naik lalu turun cepat, rendah serat → tidak menahan rasa kenyang, rendah protein → hormon kenyang tidak aktif optimal, dan tinggi natrium → memicu sensasi lapar atau haus palsu, dan efek psikologis rasa gurih → ingin makan lagi. Jadi ini bukan sekadar perasaan, tapi ada penjelasan ilmiahnya.

Tips Agar Mi Instan Lebih Mengenyangkan

jika tetap ingin makan mi instan, Anda bisa membuatnya lebih “seimbang” seperti :

Tambahkan protein dari telur, ayam, tahu, tempe.

Tambahkan serat dari awi, bayam, wortel, kol.

Kurangi bumbu jika memungkinkan (untuk natrium).

Tambahkan sedikit lemak sehat dari minyak wijen atau olive oil secukupnya.

Maka dengan begitu rasa kenyang bisa bertahan lebih lama dan tubuh mendapat nutrisi lebih baik 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dalam Perkembangan Algoritma Juga Komunikasi Sosial "Manusia Harus Mempelajari Dunia AI Dari Smartwatch Atau Komunikasi Sosial"

Keajaiban Hutan Yang Pulih Sendiri Di Hutan Indonesia "Menjadi Sorotan Ilmuwan Untuk Mempelajari, Seperti Apa Yang Ilmuwan Pelajari Dari Hutan Indonesia Kembali Pulih Sendiri Yang Menakjubkan"