Persaingan teknologi AI saat ini adalah bagian dari persaingan strategis antara Tiongkok dan Amerika Serikat. China ingin menjadi pemimpin dunia dalam AI, tetapi dominasi perusahaan seperti Nvidia (AS) yang memproduksi GPU dan chip khusus AI menjadi salah satu hambatan utama bagi ambisi tersebut. Nvidia dengan GPU canggihnya seperti H100, H200, dan generasi terbaru lainnya, menjadi standar industri untuk pelatihan dan inferensi model AI besar. Namun, kebijakan keamanan nasional AS telah berupaya membatasi akses China ke teknologi ini demi menjaga keunggulan kompetitif. TrendForce
Berupaya Blokade Chip AI Tiongkok oleh Amerika Serikat
Amerika Serikat melalui Departemen Perdagangan telah memperketat aturan ekspor chip AI canggih ke China, sehingga Nvidia harus mendapatkan lisensi khusus untuk menjual chip tertentu (misalnya H20) ke pasar China, dan bahkan chip yang lebih kuat seperti H100 dan generasi selanjutnya sempat dilarang sama sekali. Kontrol ekspor ini bertujuan agar China tidak bisa dengan mudah membangun superkomputer dan infrastruktur AI yang setara, hal yang dipandang sebagai risiko keamanan nasional oleh Washington. Dari hasilnya tidak sempurna seperti aturan ini mendorong China mempercepat pengembangan chip AI sendiri dan mempercepat keunggulan teknologi lokal. Futurism
Amerika Serikat Revisi Kebijakan Dan Nvidia di Tengahnya
baru baru ini pemerintahan Amerika Serikat melonggarkan beberapa aturan dan mengizinkan penjualan chip Nvidia H200 ke China dengan tarif sekitar 25%, sebagai bagian dari negosiasi kebijakan energi dan teknologi. Nvidia juga mulai merencanakan pengiriman H200 ke China pada awal 2026 dengan persyaratan tertentu, tergantung persetujuan Beijing. Tetapi Nvidia masih tidak bisa mengekspor seri chip yang lebih canggih seperti Blackwell atau B300 ke China.
China Tak Diam Juga Dorong Inovasi AI Dan Chip Lokal
sebagai respons terhadap pembatasan tersebut, China mempercepat investasi dan pengembangan chip AI sendiri, termasuk oleh perusahaan besar seperti Brand Terkenal. Beberapa strategi utama China termasuk seperti :
Percepatan Pengembangan Chip Mandiri
china memperkuat upaya untuk memproduksi chip AI sendiri, misalkan seri Ascend dari Huawei, yang walau tertinggal performanya dibanding chip Nvidia terbaik, semakin kompetitif di pasar domestik.
Internalisasi Penelitian dan Investasi
pemerintah China dan perusahaan teknologi besar menginvestasikan puluhan miliar USD ke R&D semikonduktor untuk mengurangi ketergantungan dari teknologi asing. Selular
Memanfaatkan Rute Alternatif
beberapa perusahaan China bahkan menemukan workaround (jalan hukum/teknis) untuk tetap mengakses chip Nvidia melalui pihak ketiga di luar AS, seperti kerjasama dengan perusahaan Jepang demi bypass kontrol ekspor.
Dampak terhadap Nvidia dan Industri Chip
Penurunan Pasar Dan Pendapatan
eksport kontrol chip telah membuat pangsa pasar Nvidia di China turun (misalnya dari sekitar 95% menjadi jauh lebih kecil). Bahkan Nvidia mencatat potensi kerugian besar karena chip yang tidak bisa dijual tanpa lisensi.
Respons Strategis Nvidia
agar tetap relevan di China, Nvidia mengembangkan versi chip khusus untuk pasar China yang mematuhi aturan Amerika Serikat. Membuka pusat R And D di Shanghai untuk menjaga hubungan dengan pasar lokal. Kebijakan Amerika Serikat tetap menjadi batu sandungan bagi penjualan teknologi tercanggihnya.
Konsekuensi Geopolitik Dan Persaingan Masa Depan
persaingan AI bukan sekadar bisnis teknologi, tapi telah menjadi arena geopolitik global antara AS dan China,
China kini tidak hanya fokus pada adopsi teknologi luar, tetapi juga target jangka panjang untuk mandiri secara teknologi. Sehingga kebijakan blokade justru memicu mereka mempercepat inovasi,
Di sisi lain juga Nvidia menghadapi dilema untuk antisipasi aturan Amerika Serikat bersaing untuk kebutuhan untuk tetap bersaing di pasar AI terbesar kedua dunia.
Persaingan AI antara China dan Nvidia atau Amerika Serikat bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kebijakan geopolitik, ekonomi global, dan keamanan nasional seperti Amerika Serikat mencoba membatasi akses China ke chip AI canggih, namun aturan tersebut telah mendorong China mempercepat pengembangan chip lokal. China merespons dengan strategi R And D besar-besaran serta mencari jalan alternatif untuk tetap maju. Nvidia kini berada di titik strategis, harus menyeimbangkan kepatuhan terhadap aturan AS dengan kebutuhan untuk mempertahankan pengaruh globalnya di AI.
Komentar
Posting Komentar